Apakah Yulius Selvanus Komaling (YSK), Calon Gubernur Sulawesi Utara Terpilih, Mampu Memberantas Korupsi yang Terstruktur, Sistematis, dan Masif?

oleh -847 Dilihat
oleh

Oleh: 

JUAN ALEX JERSON WALANDOUW, S.H.
Mahasiswa pada program studi Magister Hukum Pascasarjana

Universitas Negeri Manado

KAKAS, Sulawesi Utara OPINI ,FAJARMANADO.CO.ID  Setelah terpilih dalam hasil rekapitulasi Pilkada yang diumumkan oleh KPU Provinsi Sulawesi Utara, Yulius Selvanus Komaling (YSK) kini menghadapi tantangan besar sebagai calon gubernur yang baru. Salah satu isu paling mendesak yang harus dihadapi adalah pemberantasan korupsi yang telah mengakar, terstruktur, dan sistematis di banyak sektor pemerintahan Sulawesi Utara.

Korupsi di Sulawesi Utara bukanlah masalah baru. Praktik buruk ini telah terjadi dalam berbagai bentuk, mulai dari penyelewengan anggaran hingga kolusi antara pejabat publik dengan pihak swasta. Korupsi yang telah terjalin lama dan mencakup banyak sektor menjadi sebuah tantangan besar bagi siapa pun yang memimpin daerah ini. Lalu, apakah YSK mampu memberantasnya?

Komitmen Terhadap Pemerintahan Bersih

Yulius Selvanus Komaling (YSK) dikenal sebagai sosok yang memiliki integritas tinggi dan komitmen terhadap pembangunan daerah. Namun, berhadapan dengan sistem yang sudah terstruktur dan korupsi yang merajalela, ia tidak hanya membutuhkan komitmen tetapi juga langkah-langkah strategis yang matang. Masyarakat Sulawesi Utara tentu berharap banyak pada kepemimpinan baru ini, mengingat selama bertahun-tahun mereka terjebak dalam situasi di mana korupsi seolah sudah menjadi bagian dari birokrasi.

YSK memiliki rekam jejak yang cukup baik di dunia militer dan bisnis, dan ia mengusung visi perubahan yang bersih dan transparan dalam kepemimpinan. Dia berjanji untuk membangun sistem pemerintahan yang bebas dari korupsi, tetapi kenyataan yang dihadapi jauh lebih kompleks. Korupsi di Sulawesi Utara telah merambah ke berbagai tingkat pemerintahan, dan tantangan utama adalah mengubah budaya tersebut. Tanpa pendekatan yang tegas dan berkelanjutan, korupsi bisa kembali berkembang, meski dengan niat yang baik sekalipun.

Mengubah Sistem yang Sudah Terbentuk

Korupsi yang terstruktur dan sistematis di Sulawesi Utara bukan hanya terjadi di tingkat atas, melainkan sudah merembet ke seluruh lapisan birokrasi. Hal ini berarti bahwa YSK tidak hanya perlu memberantas oknum-oknum yang terlibat dalam praktik korupsi, tetapi juga harus mengubah seluruh sistem yang telah berjalan selama bertahun-tahun. Reformasi birokrasi dan pembenahan dalam pengelolaan anggaran daerah menjadi langkah pertama yang harus ditempuh.

Sebagai seorang mantan anggota TNI dengan pengalaman di kesatuan Baret Merah Kopassus, YSK tentu memiliki disiplin dan ketegasan yang dibutuhkan dalam mengatasi masalah ini. Namun, ia juga harus mampu menunjukkan bahwa dirinya bukan hanya seorang pemimpin yang keras, tetapi juga cerdas dalam mengelola perubahan. Reformasi yang efektif memerlukan pendekatan yang tidak hanya berbasis pada penindakan, tetapi juga pada pembinaan dan pemberdayaan pejabat-pejabat publik yang jujur dan kompeten.

Pemberdayaan Masyarakat dan Pengawasan Publik

Salah satu kunci keberhasilan pemberantasan korupsi di Sulawesi Utara adalah melibatkan masyarakat secara aktif dalam proses pengawasan. YSK harus menciptakan ruang di mana masyarakat bisa berperan serta dalam menjaga transparansi pemerintahan. Membentuk sistem pelaporan yang aman dan efektif bagi masyarakat untuk melaporkan tindakan korupsi, serta memperkuat lembaga-lembaga pengawasan internal di setiap instansi pemerintahan, bisa menjadi langkah-langkah penting dalam memberantas korupsi.

Selain itu, YSK perlu memastikan bahwa proses seleksi dan pengangkatan pejabat publik dilakukan dengan penuh integritas. Masyarakat menginginkan pemimpin yang dapat menunjukkan komitmen terhadap transparansi dan keadilan, tanpa ada permainan politik yang merugikan rakyat.

Kesimpulan: Tantangan Besar bagi YSK

Pemberantasan korupsi yang terstruktur, sistematis, dan masif di Sulawesi Utara memang merupakan tantangan besar bagi YSK. Ia tidak hanya harus memberantas praktik korupsi, tetapi juga harus memperbaiki sistem dan budaya pemerintahan yang sudah berjalan selama bertahun-tahun. Walaupun YSK memiliki integritas dan semangat untuk membangun pemerintahan yang bersih, ia membutuhkan dukungan yang luas dari masyarakat, lembaga hukum, dan seluruh pihak terkait untuk mewujudkan janji-janji tersebut.

Namun, yang paling penting adalah keseriusan dan konsistensi dalam menjalankan kebijakan yang bisa mengubah wajah pemerintahan Sulawesi Utara. Hanya dengan kerja keras dan pendekatan yang sistematis, YSK dapat memberikan harapan baru bagi Sulawesi Utara yang lebih bersih dan transparan.