Pemkot Tomohon Dorong Budaya Membaca Sejak Dini Melalui Lomba Bercerita

oleh -210 Dilihat
oleh

 FAJARMANADO.CO.ID  – Pemerintah Kota (Pemkot) Tomohon melalui Dinas Perpustakaan dan kearsipan dibawa pimpinan Julius Tumilantaou terus berupaya menumbuhkan minat dan budaya gemar membaca sejak dini. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah mengadakan Kegiatan Lomba Bercerita Tingkat SD/MI se-Kota Tomohon, yang berlangsung pada Rabu (24/07).

 

Bunda Literasi Kota Tomohon, drg Jeand’arc Senduk-Karundeng, yang juga menjabat sebagai Ketua TP-PKK Kota Tomohon, menyampaikan pentingnya melatih daya imajinasi anak-anak melalui kegiatan seperti ini.

“Untuk anak-anak, kita memang perlu untuk melatih daya imajinasi mereka. Jadi, semoga dengan kegiatan Lomba Bercerita, hal-hal ini mungkin ke depan dari dinas terkait bisa lebih sering lagi ada kegiatan-kegiatan seperti ini. Apalagi zaman sekarang anak-anak semakin hari semakin tidak terlalu suka membaca, dipengaruhi dengan adanya medsos,” ujar Jeand’arc.

Baca juga:  ODS Mandagi Mewakili Walikota Pimpin Apel Kerja Pemerintah Kota Tomohon

 

Jeand’arc juga menekankan pentingnya peran orang tua dalam membentuk minat membaca sejak dini. Menurutnya, konsep yang berkembang bahwa anak harus sudah bisa membaca, menulis, dan berhitung sebelum masuk SD adalah miskonsepsi.

 

“Miskonsepsi ini keliru karena banyak orang tua berpikir yang paling penting adalah anak sudah sekolah. Padahal, justru di pendidikan anak usia dini ada pendidikan yang menjadi fondasi yang harus betul-betul kokoh kita letakkan. Termasuk di dalamnya agama dan budi pekerti,” jelas Jeand’arc.

 

Jeand’arc menambahkan bahwa proses pendidikan harus dimulai sejak dini dan berlangsung terus menerus. “Prosesnya tidak selesai sampai di UPK tetapi dia akan terus berproses selama pendidikan itu berlangsung,” katanya.

Baca juga:  REUNI AKBAR SD KATOLIK IV FRATER DON BOSCO  TOMOHON  DR.JONES PONTOH MENGAJAK SELURUH ALUMNI UNTUK HADIR 23 NOVEMBER 2024

 

Dia juga mengajak seluruh pihak, khususnya yang terlibat dalam pendidikan di Kota Tomohon, untuk mempersiapkan anak-anak dengan baik. “Kalau bukan kita, siapa lagi? Saya berharap guru-guru dapat menumbuhkan budaya literasi kepada siswa. Mungkin di sekolah ada perpustakaan untuk mereka melatih teknis-teknis dalam membaca dan menyediakan lomba serta hadiah sederhana dengan tujuannya agar anak-anak kita mau untuk membaca tanpa gadget,” pinta Jeand’arc.

 

Dengan berbagai upaya ini, diharapkan minat baca anak-anak di Kota Tomohon dapat meningkat, sehingga menciptakan generasi yang lebih cerdas dan berwawasan luas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *