Jakarta, FAJARMANADO.CO.ID – Dalam pidatonya di Sidang Tahunan MPR RI hari ini, Presiden Prabowo Subianto membuat pernyataan mengejutkan mengenai korupsi yang telah menjalar di seluruh eselon birokrasi, institusi pemerintahan, BUMN, dan BUMD. Pernyataan ini disampaikan seperti kilat di siang hari, menegaskan bahwa korupsi telah menjadi masalah besar yang menggerogoti bangsa Indonesia.
“Perilaku korupsi ada di setiap eselon birokrasi kita, ada di setiap institusi dan organisasi pemerintahan. Perilaku korup ada di BUMN-BUMN kita, ada di BUMD-BUMD kita. Ini bukan fakta yang harus kita tutup-tutupi,” tegas Prabowo di hadapan para anggota MPR RI.
Prabowo mengungkapkan bahwa ia semakin menyadari besarnya tantangan yang dihadapi Indonesia, termasuk penyelewengan yang terjadi di pemerintahan. “Berapa besar penyelewengan yang ada di lingkungan pemerintahan kita. Hal ini tidak baik, tapi harus dilaporkan kepada para wakil-wakil rakyat Indonesia,” ujarnya.
Mengutip kembali pidatonya saat pelantikan pada 20 Oktober 2025, Prabowo menekankan pentingnya bangsa Indonesia untuk berani melihat kekurangan dan kesalahan sendiri. “Agar kita bisa perbaiki kekurangan-kekurangan tersebut. Tanpa mau mengakui, tidak mungkin kita mampu memperbaiki,” katanya.
Presiden Prabowo juga menegaskan komitmennya untuk memimpin upaya pemberantasan korupsi di semua lembaga eksekutif dan pemerintah. “Saya disumpah untuk melaksanakan perintah Undang-Undang Dasar Republik kita karena itu saya tidak ada pilihan lain selain memimpin upaya pemberantasan korupsi dan penyelewengan di semua lembaga eksekutif dan pemerintah,” tegasnya.
Prabowo juga menyoroti pentingnya pengawasan dan transparansi dalam menjalankan kekuasaan. “Kita paham sejarah umat manusia. Jika ada kekuasaan yang tidak diawasi maka kekuasaan akan menjadi korup, kekuasaan yang absolut akan menjadi korup secara absolut,” jelasnya.
Pernyataan keras Presiden Prabowo ini menandai babak baru dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia, dengan harapan adanya perubahan signifikan dalam waktu dekat.
