Manado, FAJARMANADO.CO.ID – Gubernur Sulawesi Utara, Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus, secara resmi meresmikan Gedung Laboratorium BSL-2 di UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Sulut, Jumat (9/5/2025). Peresmian ini menandai langkah penting dalam peningkatan kapasitas kesehatan Sulut dalam menangani agen biologis berbahaya.
BSL-2 (Biosafety Level 2) merupakan standar keamanan laboratorium untuk menangani patogen yang berpotensi menyebabkan penyakit dengan risiko sedang. Laboratorium ini dilengkapi dengan prosedur dan peralatan keamanan yang lebih canggih dibandingkan BSL-1, guna melindungi petugas, sampel, dan lingkungan sekitar.
Gubernur Yulius memberikan perhatian khusus pada penyebaran penyakit Tuberkulosis (TBC) di Sulut. Ia menekankan pentingnya deteksi dini dan tindakan proaktif dari Dinas Kesehatan untuk mencegah meluasnya wabah TBC. Mengutip arahan Presiden Prabowo, Gubernur Yulius menyatakan keprihatinan atas ancaman TBC dan mendesak agar dilakukan penanggulangan serius. Ia telah menginstruksikan kepala UPTD untuk melakukan pemeriksaan dan deteksi dini guna mencegah penyebaran yang lebih luas.
“Tugas Dinkes sangat berat, hingga ke puskesmas pembantu. Surveilans harus proaktif untuk menemukan titik penyebaran virus TBC. Jangan sampai ada pembiaran agar masyarakat Sulut terhindar dari TBC,” tegas Gubernur Yulius.
Meskipun gedung Laboratorium BSL-2 telah diresmikan, Gubernur menjelaskan bahwa fasilitas dan alat kesehatan baru mencapai 30% kesiapan. Laboratorium ini diharapkan dapat melayani tidak hanya Sulut, tetapi juga Gorontalo dan Maluku Utara. Namun, Gubernur mengingatkan pentingnya Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ketat dalam penanganan pasien dari provinsi lain untuk meminimalisir penyebaran penyakit di Sulut.
Gubernur juga menekankan pentingnya pelayanan prima dan ramah dari 55 tenaga kesehatan yang bertugas di laboratorium tersebut. Ia optimis bahwa tenaga kesehatan yang bertugas memiliki kualitas, ramah, dan berdedikasi dalam melayani masyarakat.