Gejolak Internal Guncang PWI Sulawesi Utara, Adrianus R. Pusungunaung Beralih Dukungan

oleh -538 Dilihat
oleh

Manado, FAJARMANADO.CO.ID. – Minggu, 2 Maret 2025 Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sulawesi Utara kembali dilanda gejolak internal. Adrianus R. Pusungunaung (ARP), Wakil Ketua Bidang Advokasi dan Pembelaan Wartawan, secara mengejutkan beralih dukungan dari kepemimpinan Voucke Lontaan dan menyatakan dukungan penuh kepada Kongres Luar Biasa (KLB) PWI yang mengangkat Zulmansyah Sekedang sebagai Ketua Umum (Ketum) PWI periode 2023-2028.

ARP juga menegaskan dukungannya terhadap Hari Pers Nasional (HPN) 2025 di Riau, yang berada di bawah kendali Zulmansyah, sekaligus menolak HPN di Kalimantan Selatan yang digelar oleh kubu Hendry Ch. Bangun.

Yang paling menghebohkan adalah dukungan terbuka ARP terhadap Surat Keputusan (SK) Nomor 134-PGS/A/PP-PWI/II/2025 yang dikeluarkan oleh PWI Pusat. SK ini menetapkan Vanny Loupatty sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua PWI Sulut dan Ardison Kalumata sebagai Plt Sekretaris untuk sisa masa bakti 2021-2026.

Baca juga:  Kembali Lagi Putra Terbaik Sulawesi Utara, Brigjend TNI Yohanes Toar Pioh Pecah Bintang Satu

Saya siap mengawal dan mengamankan SK tersebut, apa pun konsekuensinya,” tegas ARP pada Minggu (2/3/2025).

Keputusan ARP langsung mengguncang komunitas pers Sulawesi Utara. ARP selama ini dikenal sebagai pendukung setia Voucke Lontaan. Dalam Konferensi Provinsi PWI Sulut sebelumnya, ia bahkan disebut-sebut sebagai “kingmaker” yang memainkan peran penting dalam kemenangan Voucke atas Aswin Donald Lumintang.

Kini, ARP justru memberikan dukungan penuh kepada Vanny Loupatty, wartawan senior yang akrab disapa Maemosa.

Perubahan drastis ini menimbulkan pertanyaan besar: Apa yang membuat ARP meninggalkan Voucke? Hingga saat ini, ia belum mengungkapkan alasan konkret mengenai pergeseran sikapnya.

Meskipun keputusannya menuai pro dan kontra, ARP tetap menyerukan agar anggota PWI Sulut menjaga soliditas.

Baca juga:  Polda Sulut Gelar Serah Terima Jabatan Pejabat Utama

“Saya tidak bisa memaksa siapa pun untuk mengikuti langkah saya. Itu adalah hak teman-teman. Tapi yang pasti, mari kita jaga marwah organisasi kita yang tercinta ini,” ujar ARP.

Ia juga mengingatkan bahwa perbedaan dalam organisasi tidak boleh merusak hubungan personal.

“Di dalam organisasi, kita berteman dengan peran dan tanggung jawab. Di luar organisasi, kita tetap berteman dengan hati dan kejujuran,” tuturnya.

Perubahan ini diprediksi akan berdampak besar pada dinamika PWI Sulawesi Utara. Bagaimana dampak pergantian kepemimpinan ini terhadap organisasi dan jalannya roda pers di Sulawesi Utara? Simak perkembangan selanjutnya dari situasi ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *