Oleh
BOAZ WILAR PRAKTISI PEMERINTAHAN
ERA TRANSFORMASI BUKAN LAGI REFORMASI
” Politisi yang tidak humanis, pura-pura pro rakyat, tidak responsif akan tergerus dan ditinggal rakyat.”
Opini / Fajarmanado.co.id – Era sekarang tidak jamannya lagi mencari panggung politik dengan cara yang tidak fatzun, karena hanya akan menenggelamkan kemajuan pembangunan daerah.
Dunia semakin progresif dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan yang menjadikan siapa pun mampu dengan cepat berinteraksi dan mendapatkan informasi apapun, sehingga masyarakat semakin terliterasi terhadap segala bentuk isue, persoalan dan pemajuan pembangunan.
Sangat ironis jika ada tokoh-tokoh potensial yang justru mencari panggung politik atas nama pro rakyat tetapi tidak menghargai keputusan politik di lembaga terhormat yang telah disepakati diawal perencanaan pembangunan dan telah terealisasi dalam tahun anggaran. Bahkan telah menikmatinya sepanjang tahun anggaran berlangsung.
Menghangatkan diskusi di warung kopi, acara suka dan duka tentang apa yang terjadi beberapa hari lalu di lembaga legislatif Tomohon dengan penolakan atas Laporan Pertanggungjawaban Tahun Anggaran 2023 membuktikan bahwa mereka terlampau menggunakan paradigma PUKULAN KEJUT (Shock Punch) yang diharapkan akan berbalik roboh dan patuh pada pihak lawan. Namun ternyata pimpinan kepala daerah mampu dengan tenang menerima pukulan kejut tersebut bahkan justru publiklah yang kembali meliterasi dengan bijak atas keputusan politik terhadap penolakan tersebut dengan menilai adanya
ketidakrelevansinya dan tidak ada hal yang mendasar mereka menolak laporan pertanggungjawaban walikota atas pelaksanaan program tahun 2023.
Pemerintahan baru mulai 2025 memasuki ERA TRANSFORMASI bukan lagi reformasi dan bukan lagi era politik pukulan kejut. Era transformasi adalah era percepatan pembangunan dengan merespons segala bentuk peluang kemajuan. Pemerintahan Caroll Senduk telah siap dengan segala program untuk pemajuan kota Tomohon melalui program strategis yang transformatif. Termasuk membangun pembangunan demokrasi yang santun, beretika, cerdas dan sukses.
Kehadiran koalisi merah putih PDIP dan Gerindra di lembaga legislatif kota Tomohon akan turut mendorong pembangunan transformatif dengan nilai-nilai humanis.
Kedepannya, politisi yang tidak humanis, pura-pura pro rakyat, tidak responsif akan tergerus dan ditinggal rakyat.
#SALAM_TRANSFORMASI